wajib dibaca... :)

           aku ga inget kejadian ini kapan berlangsungnya, pokonya hari ini kejadiannya. dan itu sangat-sangat benar-benar membuatku kesakitan. yang aku ingat, aku berada di kamarku, aku gatau mau ngapain saat itu, terus terdengar bunyi langkah kaki adikku-yang berumur 1 abad kurang 97,5 tahun- dan feeling ku mengatakan bahwa adikku akan berkunjung ke kamarku. ternyata benar, sudah terlihat bayangan nya dari jauh. aku berniat untuk mengagetkan adikku.aku sudah siap-siap dengan menghafalkkan secara detail adegan per adegan.dan hebatnya diriku, aku menyiapkan semua itu hanya dengan beberapa detik. lalu, adikku pun datang, aku langsung mengagetkan adikku, tapi tidak tahu kenapa, aku belum mengagetkannya. 

           dan pundak kiri ku malah terbentur ke ujung lemari buku. yaahh kalian semua tentu berpikiran yang sama denganku, bahwa ujung lemari itu tajam!! benar-benar tajam. lebih tajam dari pedang samurai. tentu saja kalian tahu bahwa itu bohong. sebenarnya tajam nya seperti ujung lemari yang tajam pada umumnya. belum pernah tahu tajamnya ujung lemari yang umum? sebaiknya kalian baca buku tentang ilmu ketajaman-sharpology. cepat baca (lebih baik beli) buku itu yaa.. edisi terbatas. minggu depan insya allah sudah habis.         

          buku itu aku yang buat lohh, diterbitinnya 6 tahun lagi.. kok? merasa ada yang aneh? sama! sudah'' lanjut ke pembahasan utama.setelah terbentur, atau mungkin tertusuk (?) ujung lemari, aku secara spontan berteriak "aaawwwww" adikku yang mungkin sudah tau rencana mengagetkannya jadi terdiam dan menghampiriku. dan dia masih tidak berkata apa-apa. 

        sama seperti ku. beberapa detik kemudian, aku baru ingat aku habis terbentur, aku pun langsung memegangi pundakku dengan tangan kananku. setelah agak baikan, aku melepaskan tangan kananku.dan aku pun berjalan keluar kamar, hendak minum segelas air bening. aku mengambilnya dengan tangan kiri. betapa terkejutnya aku, tangan kiriku sakit jika di gerakkan! benar-benar sakit. aku menulis postingan ini pun dengan terpincang-pincang. 

             begitulah ceritanya.