Sabtu, 30 Juni 2012

Cerita Fantasi ( IV )


Dengan cepat aku ngesot, karena takut bila tiba-tiba ada orang yang baru datang dan tertawa melihatku. Ketika sampai di sebrang, aku tersenyum puas sudah melewati 2 rintangan yang sulit. Sungguh, ngesot di danau yang membeku cukup menyenangkan. Aku pun berjalan lagi. Sekarang hari sudah benar-benar gelap. Aku ketakutan. Aku pun mempercepat langkah kakiku untuk yang kedua kali nya. Aku pun memikirkan kondisi perut ku yang belum terisi. Sekarang aku benar-benar lapar. Tak lama, aku melihat banyak pohon-pohon. Sepertinya itu kebun. Aku lega karena semakin dekat dengan pohon itu, semakin jelas bahwa itu adalah pohon apel. Aku bisa mengisi perut ku sekarang.
          Secara otodidak, dengan beberapa kali terjatuh, akhirnya aku berhasil memanjat pohon dan hinggap (?) di salah satu dahan. Tanpa ragu, aku memetik 5 buah apel untuk aku makan sendiri. Ketika sampai di bawah, aku berpikir bahwa sepertinya 5 apel untuk di makan sendiri itu terlalu banyak. Tetapi karena apel yang sudah di petik tidak bisa di kembalikan lagi ke pohonnya, jadi aku diamkan saja. Berkah untuk semut. Ternyata, 5 apel itu habis dimakan sendiri oleh ku. Tanpa bantuan semut. Dan percaya deh, aku memikirkan untuk memanjat dan mengambil 2 buah apel untukku lagi.
          Tapi kuurungkan niat ku karena memanjat itu lelah. Jadi aku berjalan kembali menuju pegunungan gramy. Baru sekitar 50 meter aku berjalan, terdapat rintangan lagi. Beberapa ekor ular raksasa serta seekor alligator berada di hadapan ku. Aku menelan ludah. Seketika wajah ku pucat pasi. Pasti hewan-hewan itu berpikir bahwa ada’ jerapah’ lezat di hadapan nya. Aku tidak tau akan berbuat apa di situasi seperti ini. Aku tetap berdiri mematung. Dan satu lagi keajaiban terjadi. Ada sekitar 5 ekor kancil yang baru datang dari arah ku. Lalu, ular-ular tersebut serta alligator lapar itu memangsa kelima kancil itu. Ini kesempatan ku untuk kabur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar